Faktor yang Mempengaruhi Jenis Pondasi Bangunan


       Faktor yang Mempengaruhi Jenis Pondasi Bangunan


gambar pondasi bored pile dan pondasi tiang pancang


        Setiap bangunan seperti rumah, gedung, jembatan, ruko, bendungan dan sebagainya harus memiliki pondasi yang kuat dan kokoh untuk menobang bangunan atasnya. Istilah Pondasi menurut ilmu sipil didefinisikan suatu konstruksi bangunan yang memiliki fungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan yang ada di atasnya ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu dalam menentukan pondasi, pondasi harus di perhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban beban yang bekerja, gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain-lain. Di samping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diinginkan. Agar kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi bangunan harus diletakkan pada tanah yang cukup keras, padat dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan berlebihan.

       Pondasi bangunan adalah konstruksi yang paling penting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan mati) yang berada di atasnya dan gaya-gaya dari luar. Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat ataupun penurunan pondasi merata melebihi dari batas-batas tertentu, yaitu:
    jenis bangunan penurunan maksimum
    1. Bangunan umum 2.54 cm
    2. Bangunan pabrik 3.81 cm
    3. Gudang 5.08 cm
    4. Pondasi mesin 0.05 cm
       Oleh karena itu, sebelum perencanaan pondasi dilakukan, terlebih dahulu perlu mengetahui faktor-faktor yang bisa menentukan jenis pondasi bangunan tersebut.

Faktor-Faktor yang bisa Menentukan Jenis Pondasi Bangunan
1. Lapisan Tanah
          Tanah merupakan faktor yang bisa menentukan jenis pondasi bangunan. Jadi dalam menentukan jenis pondasi bangunan harus mengetahui kerasnya lapisan tanah yang mampu mendukung dan menopang bangunan di atas nya. Untuk mengetahui kerasnya lapisan tanah perlu dilakukan penyelidikan terhadap karakteristik teknis tanah, sehingga perancangan dan konstruksi pondasi dapat dapat dilaksanakan dengan ekonomis. 
         karakteristik tanah pada umumnya amat variabel (acak) dan dapat berbeda drastis dalam jarak beberapa meter. Oleh sebab itu penyelidikan tanah harus dapat mencakup informasi kondisi tanah sedekat mungkin dengan kenyataan untuk mengurangi resiko akibat variasi tersebut, dan jumlahnya cukup untuk dapat merancang pondasi yang mendekati kenyataan. Penyelidikan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan uji sondir. UJi sondir ini telah menunjukkan manfaat untuk pendugaan profil atau pelapisan tanah, karena perilaku tanah telah dapat di identifikasi dari kombinasi hasil pembacaan tahanan ujung dan gesekan selimutnya .Alat uji ini terdiri dari beberapa komponen sederhana, mudah ditransportasikan, dipasang, dan mudah pemeliharaannya. Pandangan para ahli juga masih sama yaitu bahwa alat ini akan terus dipakai untuk penyelidikan tanah rutin karena relatif masih ekonomis dan masih diandalkan. Dengan melakukan uji sondir dapat diketahui ke dalaman lapisan tanah kerasnya. Setelah mengetahui letak tanah keras yang mampu mendukung beban bangunan di atasnya, baru bisa menentukan jenis pondasi yang cocok buat bangunannya. Apabila setelah dilakukan uji sondir ternyata lapisan tanah keras yang mampu mendukung beban bangunan di atasnya, terletak dekat denagan permukaan maka bisa menggunakan pondasi dangkal dan jika lapisan tanah kerasnya berada jauh dari permukaan maka harus menggunakan jenis pondasi dalam.
2. Situasi Lingkungan
            Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Jadi, sebelum menentukan jenis pondasi bangunan perlu memperhatikan situasi lingkungan sekitar demi kelancaran pengerjaannya dan tentunya tanpa mengganggu lingkungan sekitar. Situasi lingkungan yang di maksud disini meliputi kondisi bangunan sekitar dan lokasi bangunan proyek.

a. Kondisi Bangunan Sekitar: Jika jarak lokasi proyek dengan bangunan sekitarnya berdekatan maka 
   tidak memungkinkan menggunakan pondasi tiang pancang, karena mampu menyebkan keretakan 
   bangunan sekitarnya akibat dari getaran yang ditimbulkan dari tiang pancang itu sendiri,
   contoh: Perumahan. Maka dari itu solusinya mau tidak mau harus menggunakan pondasi bored pile,
   selain tidak menimimbulkan getaran yang menyebabkan retak bangunan juga irit biaya. Menerima
   jasa pondasi bored pile dengan harga ekonomis dan tentunya dengan tenaga berpengalaman hub.
   no hp dan wa 081228354877.

b. Lokasi Bangunan Proyek: Selain kondisi bangunan sekitar, lokasi bangunan proyek juga 
    mempengaruhi jenis pondasi bangunan. Lokasi bangunan yang jalan menuju proyeknya sempit dan
    kondisi lapangannya juga sempit sangat tidak mungkin semua jenis pondasi di kerjain termasuk 
    tiang pancang.

3.  Faktor Ekonomi
                Selain lapisan tanah dan situasi lingkungan, faktor ekonomi juga mepengaruhi jenis pondasi bangunan. Bagi yang dananya minim tentu memilih jenis pondasi yang irit biaya dan tentunya jenis pondasi itu mampu mendukung beban bangunan di atasnya. Mungkin pondasi bored pile dan strauss pile bisa jadi solusinya jika prmukaan tanahnya tidak mampu mendukung beban bangunan di atasnya.

Itulah faktor yang bisa mempengaruhi jenis pondasi bangunan Anda. Sebelum menentukan jenis pondasi bangunannya, sebaiknya memperhatikan kondisi lapisan tanahnya bagaimana? dan situasi lingkungannya demi keamanan dan kenyamanan pengerjaannya serta perhatikan biayanya. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat.
Menerima jasa bored pile dan strauss pile dengan tenaga yang sudah berpengalaman dan tentuai dengan harga yang terjangkau.



Tahap tahap pengerjaan bor pile mesin


Tahap pengerjaan bor pile mesin

Pondasi borpile merupakan  jenis pondasi dalam yang mempunyai fungsi yang sama dengan pondasi lainnya, yaitu untuk meneruskan beban bangunan di atasnya.

Pondasi bore pile pada dasarnya dapat dikerjakan secara manual (tenaga manusia) dan menggunakan penggerak mesin diesel, yang biasanya di sebut bore pile mini crane. Sesuai namnya bor pile ini menggunakan crane mini dengan tinggi 9 m dengan lebar sasis bawah 2,90 m x 2,10 m.

ihy
Gb. bore pile minicrane

#Tahap-tahap pengerjaan bore pile minicrane 
  1. Setting alat
Hal pertama yang dilakukan sebelum memulai pengeboran  yaitu mensetting alat. Alat minicrane itu berupa mesin diesel yang berfungsi sebagai penggeraknya dan crane mini serta pendukung lainnya.
setting alat bor pile






  2. Pengeboran
Pengeboran dengan menggunakan alat ini dapat dikerjakan dengan 2 cara yaitu sistem bor kering/dry drilling dan sistem bor basah/wah borring. 
  • Bor pile kering
Sistem pengeboran ini menggunakan mata bor spiral. Yang kemudian mata bor nya ditancapkan di tanah yang sudah di tandain, abis itu stang bor diputar menggunakan gear box. Selama proses pengeboran tanah di angkat dengan interval 50 cm, sampai kedalaman yang sudah ditentukan. Pengeboran dengan sistem ini hanya mampu mencapai kedalaman +/- 6m dengan syrat belum ketemu sumber air.
bored pile kering maja, tangerang
  • Bor pile basah
 Pengeboran ini dikatakan bor basah karena dalam proses pengeborannya menggunakan sirkulasi air. Tanah di bor menggunakan mata bor cross bit yang memiliki kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. jika tanah mudah runtuh dapat diberi kasing terlebih dahulu untuk menghindari kelongsoran dinding hasil dari pengeboran. Pengikisan tanah dibantu dengan tembakan air lewat stang bor menggunakan pompa NS-80, sehingga tanah yang teerkikis menjadi lumpur dan terdorong keluar dari lubang. Setelah mencapai kedalaman sesuai rencana , pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar , tetapi beban penekana dihentikan sementara air sirkulasi dibiarkan terus mengalir sampai serpihan tanah keluar dari lubang seluruhnya. Selama pembersihan berlangsung, besi tulangan dan pipa tremi sudah disiapkandi dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor.Dengan bersihnya lubang bor, pengecoran akan mendapatkan hasil yang baik.
bor pile basah sawangan depok
   3. Pembesian daan Pengecoran 
Setelah selesai pengeboran, selanjutnya masukkan besi tulangan yang sudah diinstal tadi dengan tegak lurus ke dalam lubang yang sudah di bor dengan hati hati agar tidak bersinggungan dengan dinding tanah di dalam lubang. Setelah besi dimasukkan, selanjutnya masukkan pipa tremi beserta corongnya. Setelah pipa tremi di pasang selanjutnya dilakukan pengecoran site mix (adukan molen) dengan perbandingan 1:2:3. Pengecordilakukan dengan cara menuangkan adukan cor ke dalam pipa tremi melewati corong. Pada waktu pengecoran pipa tremi diangkat dengan perlahan untuk menjaga pipa tremi agar tidak tertanam di dalam adukan cor. hal ini dilakukan sampai adukan terisi penuh.


pengecoran borpile kapuk
pembesian borpile kelapa gading
Itulah penjelasan mengenai tahap pengerjaan pondasi bor pile alat minicrane, terima kasih atas kunjungannya.

Pengertian Pondasi Bored Pile

metode wash boring (bor basah) dan dry boring (bor kering) Gambar borpile alat mini crane Pondasi bore pile merupakan jenis pondasi ...