Pengertian Pondasi Bored Pile

metode wash boring (bor basah) dan dry boring (bor kering)
Gambar borpile alat mini crane

Pondasi bore pile merupakan jenis pondasi yang sering di pakai di pakai saat ini, khususnya pada bangunan gedung, perumahan, jembatan, dinding turap, dan lain sebagainya.

Bagi yang belum tau bor pile adalah jenis pondasi dalam yang memiliki fungsi utuk meneruskan beban bangunan diatasnya ke tanah dasar (keras) untuk menghindari dari gaya gaya dari luar dan pergerakan tanah.

Pada umunya pondasi bor pile memiliki fungsi yang sama dengan pondasi tiang pancang, yang membedakan hanya cara pengerjaannya. pondasi bore pile dapat dikerjakan dengan diameter 30 cm, 40 cm, 50 cm dengan kedalaman mencapai 28 m atau sesuai hasil tes sondir.

Pondasi ini dikerjakan dengan metode wash boring (bor basah) dan dry boring (bor kering). Dikatakan bor basah karena dalam pengeborannya dibantu dengan semburan air dari pompa ns 80 dengan menggunakan metode ini dapat mencapai lapisan tanah yang paling keras. Sedangkan metode bor kering dalam pengeboraan menggunakan mata bor spiral dengan interval 50 cm tanah diangkat ke atas.

jasa pondasi bor pile berpengalaman 
kami juga menawarkan jasa pondasi bor pile dengan tenaga berpengalaman dan harga kompetitif silakan hub. Slamet 081228354877.

Faktor yang Mempengaruhi Jenis Pondasi Bangunan


       Faktor yang Mempengaruhi Jenis Pondasi Bangunan


gambar pondasi bored pile dan pondasi tiang pancang


        Setiap bangunan seperti rumah, gedung, jembatan, ruko, bendungan dan sebagainya harus memiliki pondasi yang kuat dan kokoh untuk menobang bangunan atasnya. Istilah Pondasi menurut ilmu sipil didefinisikan suatu konstruksi bangunan yang memiliki fungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan yang ada di atasnya ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu dalam menentukan pondasi, pondasi harus di perhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban beban yang bekerja, gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain-lain. Di samping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diinginkan. Agar kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi bangunan harus diletakkan pada tanah yang cukup keras, padat dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan berlebihan.

       Pondasi bangunan adalah konstruksi yang paling penting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan mati) yang berada di atasnya dan gaya-gaya dari luar. Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat ataupun penurunan pondasi merata melebihi dari batas-batas tertentu, yaitu:
    jenis bangunan penurunan maksimum
    1. Bangunan umum 2.54 cm
    2. Bangunan pabrik 3.81 cm
    3. Gudang 5.08 cm
    4. Pondasi mesin 0.05 cm
       Oleh karena itu, sebelum perencanaan pondasi dilakukan, terlebih dahulu perlu mengetahui faktor-faktor yang bisa menentukan jenis pondasi bangunan tersebut.

Faktor-Faktor yang bisa Menentukan Jenis Pondasi Bangunan
1. Lapisan Tanah
          Tanah merupakan faktor yang bisa menentukan jenis pondasi bangunan. Jadi dalam menentukan jenis pondasi bangunan harus mengetahui kerasnya lapisan tanah yang mampu mendukung dan menopang bangunan di atas nya. Untuk mengetahui kerasnya lapisan tanah perlu dilakukan penyelidikan terhadap karakteristik teknis tanah, sehingga perancangan dan konstruksi pondasi dapat dapat dilaksanakan dengan ekonomis. 
         karakteristik tanah pada umumnya amat variabel (acak) dan dapat berbeda drastis dalam jarak beberapa meter. Oleh sebab itu penyelidikan tanah harus dapat mencakup informasi kondisi tanah sedekat mungkin dengan kenyataan untuk mengurangi resiko akibat variasi tersebut, dan jumlahnya cukup untuk dapat merancang pondasi yang mendekati kenyataan. Penyelidikan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan uji sondir. UJi sondir ini telah menunjukkan manfaat untuk pendugaan profil atau pelapisan tanah, karena perilaku tanah telah dapat di identifikasi dari kombinasi hasil pembacaan tahanan ujung dan gesekan selimutnya .Alat uji ini terdiri dari beberapa komponen sederhana, mudah ditransportasikan, dipasang, dan mudah pemeliharaannya. Pandangan para ahli juga masih sama yaitu bahwa alat ini akan terus dipakai untuk penyelidikan tanah rutin karena relatif masih ekonomis dan masih diandalkan. Dengan melakukan uji sondir dapat diketahui ke dalaman lapisan tanah kerasnya. Setelah mengetahui letak tanah keras yang mampu mendukung beban bangunan di atasnya, baru bisa menentukan jenis pondasi yang cocok buat bangunannya. Apabila setelah dilakukan uji sondir ternyata lapisan tanah keras yang mampu mendukung beban bangunan di atasnya, terletak dekat denagan permukaan maka bisa menggunakan pondasi dangkal dan jika lapisan tanah kerasnya berada jauh dari permukaan maka harus menggunakan jenis pondasi dalam.
2. Situasi Lingkungan
            Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Jadi, sebelum menentukan jenis pondasi bangunan perlu memperhatikan situasi lingkungan sekitar demi kelancaran pengerjaannya dan tentunya tanpa mengganggu lingkungan sekitar. Situasi lingkungan yang di maksud disini meliputi kondisi bangunan sekitar dan lokasi bangunan proyek.

a. Kondisi Bangunan Sekitar: Jika jarak lokasi proyek dengan bangunan sekitarnya berdekatan maka 
   tidak memungkinkan menggunakan pondasi tiang pancang, karena mampu menyebkan keretakan 
   bangunan sekitarnya akibat dari getaran yang ditimbulkan dari tiang pancang itu sendiri,
   contoh: Perumahan. Maka dari itu solusinya mau tidak mau harus menggunakan pondasi bored pile,
   selain tidak menimimbulkan getaran yang menyebabkan retak bangunan juga irit biaya. Menerima
   jasa pondasi bored pile dengan harga ekonomis dan tentunya dengan tenaga berpengalaman hub.
   no hp dan wa 081228354877.

b. Lokasi Bangunan Proyek: Selain kondisi bangunan sekitar, lokasi bangunan proyek juga 
    mempengaruhi jenis pondasi bangunan. Lokasi bangunan yang jalan menuju proyeknya sempit dan
    kondisi lapangannya juga sempit sangat tidak mungkin semua jenis pondasi di kerjain termasuk 
    tiang pancang.

3.  Faktor Ekonomi
                Selain lapisan tanah dan situasi lingkungan, faktor ekonomi juga mepengaruhi jenis pondasi bangunan. Bagi yang dananya minim tentu memilih jenis pondasi yang irit biaya dan tentunya jenis pondasi itu mampu mendukung beban bangunan di atasnya. Mungkin pondasi bored pile dan strauss pile bisa jadi solusinya jika prmukaan tanahnya tidak mampu mendukung beban bangunan di atasnya.

Itulah faktor yang bisa mempengaruhi jenis pondasi bangunan Anda. Sebelum menentukan jenis pondasi bangunannya, sebaiknya memperhatikan kondisi lapisan tanahnya bagaimana? dan situasi lingkungannya demi keamanan dan kenyamanan pengerjaannya serta perhatikan biayanya. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat.
Menerima jasa bored pile dan strauss pile dengan tenaga yang sudah berpengalaman dan tentuai dengan harga yang terjangkau.



Tahap tahap pengerjaan bor pile mesin


Tahap pengerjaan bor pile mesin

Pondasi borpile merupakan  jenis pondasi dalam yang mempunyai fungsi yang sama dengan pondasi lainnya, yaitu untuk meneruskan beban bangunan di atasnya.

Pondasi bore pile pada dasarnya dapat dikerjakan secara manual (tenaga manusia) dan menggunakan penggerak mesin diesel, yang biasanya di sebut bore pile mini crane. Sesuai namnya bor pile ini menggunakan crane mini dengan tinggi 9 m dengan lebar sasis bawah 2,90 m x 2,10 m.

ihy
Gb. bore pile minicrane

#Tahap-tahap pengerjaan bore pile minicrane 
  1. Setting alat
Hal pertama yang dilakukan sebelum memulai pengeboran  yaitu mensetting alat. Alat minicrane itu berupa mesin diesel yang berfungsi sebagai penggeraknya dan crane mini serta pendukung lainnya.
setting alat bor pile






  2. Pengeboran
Pengeboran dengan menggunakan alat ini dapat dikerjakan dengan 2 cara yaitu sistem bor kering/dry drilling dan sistem bor basah/wah borring. 
  • Bor pile kering
Sistem pengeboran ini menggunakan mata bor spiral. Yang kemudian mata bor nya ditancapkan di tanah yang sudah di tandain, abis itu stang bor diputar menggunakan gear box. Selama proses pengeboran tanah di angkat dengan interval 50 cm, sampai kedalaman yang sudah ditentukan. Pengeboran dengan sistem ini hanya mampu mencapai kedalaman +/- 6m dengan syrat belum ketemu sumber air.
bored pile kering maja, tangerang
  • Bor pile basah
 Pengeboran ini dikatakan bor basah karena dalam proses pengeborannya menggunakan sirkulasi air. Tanah di bor menggunakan mata bor cross bit yang memiliki kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. jika tanah mudah runtuh dapat diberi kasing terlebih dahulu untuk menghindari kelongsoran dinding hasil dari pengeboran. Pengikisan tanah dibantu dengan tembakan air lewat stang bor menggunakan pompa NS-80, sehingga tanah yang teerkikis menjadi lumpur dan terdorong keluar dari lubang. Setelah mencapai kedalaman sesuai rencana , pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar , tetapi beban penekana dihentikan sementara air sirkulasi dibiarkan terus mengalir sampai serpihan tanah keluar dari lubang seluruhnya. Selama pembersihan berlangsung, besi tulangan dan pipa tremi sudah disiapkandi dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor.Dengan bersihnya lubang bor, pengecoran akan mendapatkan hasil yang baik.
bor pile basah sawangan depok
   3. Pembesian daan Pengecoran 
Setelah selesai pengeboran, selanjutnya masukkan besi tulangan yang sudah diinstal tadi dengan tegak lurus ke dalam lubang yang sudah di bor dengan hati hati agar tidak bersinggungan dengan dinding tanah di dalam lubang. Setelah besi dimasukkan, selanjutnya masukkan pipa tremi beserta corongnya. Setelah pipa tremi di pasang selanjutnya dilakukan pengecoran site mix (adukan molen) dengan perbandingan 1:2:3. Pengecordilakukan dengan cara menuangkan adukan cor ke dalam pipa tremi melewati corong. Pada waktu pengecoran pipa tremi diangkat dengan perlahan untuk menjaga pipa tremi agar tidak tertanam di dalam adukan cor. hal ini dilakukan sampai adukan terisi penuh.


pengecoran borpile kapuk
pembesian borpile kelapa gading
Itulah penjelasan mengenai tahap pengerjaan pondasi bor pile alat minicrane, terima kasih atas kunjungannya.

Jenis jenis pondasi



Jenis jenis Pondasi



borpile alat mini crane. salah satu contoh pondasi dalam

Pondasi bangunan adalah konstruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban  (hidup dan mati) yang berada diatasnya dan gaya-gaya dari luar. Dalam dunia konstruksi bangunan, pasti kita mengenal macam-macam jenis pondasi bangunan. Namun secara umum pondasi dibedakan menjadi 2 yaitu pondasi dangkal  dan pondasi dalam. 

Pondasi dangkal merupakan pondasi yang digunakan jika letak tanah kerasnya berada dekat dengan permukaan tanah atau 2-3 m di bawah permukaan tanah. misal: pondasi tapak, pondasi jalur/pondasi memanjang, pondasi sumuran, pondasi umpak, dan pondasi plat beton lajur. Sedangkan pondasi dalam merupakan pondasi yang digunakan jika letak tanah kerasnya berada jauh dari permukaan tanah atau lebih dari 3 meter dibawah permukaan tanah. misal:pondasi tiang pancang, pondasi bored pile, dan lain-lain.

1. Pondasi Dangkal

pondasi tapak
pondasi telapak digunakan untuk mendukung beban titik individual seperti kolom struktural. Pondasi ini dibuat dalam bentuk bulatan (melingkar) dan persegi. Jenis pondasi ini biasanya terdiri dari lapisan beton bertulang dengan ketebalan yang seragam.

pondasi tapak

 ⇒Pondasi Jalur/Pondasi Memanjang
Pondasi jalur/pondasi memanjang adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban kolom dimana penempatan kolom dalam jarak yang dekat dan fungional kolom tidak terlalu mendukung beban beban berat sehingga pondasi tapak tidak diperlukan.

⇒Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran menggunakan beton berdiameter 60-80 cm dengan kedalaman 1 - 2 meter. Di dalamnya dicor beton yang kemudian dicampur dengan batu kali dan sedikit pembesian atasnya.

⇒Pondasi Umpak
pondasi ini diletakkan di atas tanah yang telah padat atau keras dan membentuk regitifitas struktur yang dilunakkan , sehingga sistem membuat bangunan dapat menyelaraskan goyangan goyangan yang terjadi pada permukaan tanah , sehingga bangunan tidak patah pada tiang-tiangnya jika terjadi gempa.

2. Pondasi Dalam

 ⇒Pondasi Tiang Pancang

pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya saja yang membedakan bahan dasarnya. Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan ke tanah dengan menggunakan mesin pemancang.

⇒Pondasi bore pile
 Pondasi bor pile adalah bentuk pondasi dalam yang dikerjakan dengan pembuatan lubang menggunakan sistem pengeboran. Setelah mencapai kedalaman yang sudah ditentukan kemudian dilakukan pengecoran beton bertulang terhadap lubang yang sudah di bor.

 
pondasi bored pile dan pondasi tiang pancang

sekian artikel kali ini, mohon maaf jika ada penulisan yang salah,.. terima kasih atas kunjungannya.

terima jasa pondasi bor pile dan strauss pile dengan tenaga berpengalaman hubungi 081229354877

pengerjaan bore pile alat minicrane


             

Pengerjaan Bore pile Alat Mini Crane


                   

Pengenalan alat

Apa itu bore pile? Pondasi bore pile merupakan jenis pondasi dalam yang berfungsi meneruskan beban struktur bangunan sampai tanah keras. Yang harus kita tahu pondasi jenis ini dapat di kerjakan secara manual (tenaga manusia)  maupun menggunakan mesin, salah satunya menggunakan alat mini crane. Apa itu alat mini crane? Mungkin kalian masih jarang mendengar alat ini. Alat mini crane merupakan alat rakitan sendiri yang memenuhi persyaratan dan keamanan yang di gunakan pada pengeboran pondasi bore pile dengen menggunakan penggerak mesin diesel. pondasi bore pile menggunakan alat ini dapat dikerjakan dengan diameter 30 cm, 40 cm, 50 cm dan 60 cm dengan kedalamanan +15 meter tergantung kondisi lapisan tanahnya. 


Alat bor pile jenis ini sangat efektif untuk dikerjakan di area perumahan karena tidak menimbulkan getaran, sehingga tidak mengganggu bangunan sekitarnya, selain itu dapat juga dikerjakan pada pembuatan jembatan, ruko dan lainnya. Selain itu dengan harga yang relatif murah dengan pondasi yang kuat, mungkin pondasi jenis ini bisa jadi pilihan anda.

Mini crane mempunyai mempunyai menara dengan tinggi 9 meter dan lebar bawah  2.5 m. Jadi lokasi yang mau di bor harus mempunyai ruang yang cukup dan tak ada gangguan apapun yamg mampu menghambat  pengeboran. misalnya kabel atau bekas atap bangunan lama. Jika lokasi yang mau di bor terdapat bekas pondasi bangunan lama harus digali dulu sampai ketemu tanah agar bisa segera dilakukan pengeboran.

  
         Pengerjaan bore pile mini crane
    1. Pengeboran
                 Pengeboran menggunakan alat mini crane dapat dilakukan menggunakan 2 cara yaitu
         sistem bor basah dan sistem bor kering.
          Bor Basah
               pengeboran ini dikatakan bor basah karena dalam proses pengeborannya menggunakan
               sirkulasi air. Tanah di bor menggunakan mata bor cross bit yang memiliki kecepatan putar
               375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. Jika tanah mudah runtuh dapat diberi chasing terlebih
               dahulu untuk menghindari kelongsoran dinding hasil dari pengeboran. Pengikisan tanah
               dibantu dengan tembakan air lewat stang bor menggunakan pompa NS-80, sehingga tanah
               yang terkikis menjadi lumpur dan terdorong keluar dari lubang. Setelah mencapai
               kedalaman sesuai rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar,
               tetapi beban penekanan dihentikan sementara air sirkulasi dibiarkan mengalir terus sampai
               serpihan tanah terdorong keluar dari lubang seluruhnya. Selama pembersihan ini
               berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi sudah disiapkan didekat lubang bor. Setelah
               cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya lubang bor,
                pengecoran akan mendapatkan hasil yang baik.


pengeboran dengan metode bor basah (wash boring)
          Bor Kering
                 Sistem pngeboran ini menggunakan mata bor spiral. Pengeborannya dengan cara
                 menancapkan mata bornya ke tanah kemudian diputar, setelah itu diangkat dengan interval 
                 50 cm, hal itu dilakukan secara terus menerus sampai kedalaman yang sudah ditentukan
                 dan setelah penuh baru diangkat ke atas. Umumnya pengeboran dengan sistem ini hanya
                  mampu mencapai kedalaman 6 m dengan syarat belum ketemu sumber air.





pengeboran dengan metode bor kering

     2. Pembesian  dan Pengecoran
         Setelah melakukan pengeboran dan telah mencapai kedalaman yang diinginkan selanjutnya 
         memasukkan besi yang sudah di instal ke dalam lubang yang sudah di bor tadi. Jika kedalaman
         lebih dari 12 meter maka harus disambung dengan over lap 50 cm. Besi dimasukkan secara
         perlahan dan tegak lurus agar tak bersinggungan dengan dinding lubang bor. Setelah besi
         dimasukkan, kemudian masukkan pipa tremi dengan corongnya. Habis itu baru bisa dilakukan
         pengecoran. Pengecoran dilakukan dengan cara menuangkan adukan cor ke dalam pipa tremi 
         melewati corong, pada waktu pengecoran pipa tremi diangkat dengan perlahan untuk menjaga
         pipa tremi agar tidak tertanam di dalam adukan cor. Hal ini dilakukan sampai adukan terisi
         penuh.


pengecoran dan pembesian

Nah, itu tadi penjelasan tentang metode pengerjaan bore pile alat mini crane semoga bermanfaat. Menerima  jasa strauss pile jakarta dengan harga kompetitif dan tenaga berpengalaman.
hub. 081228354877

 

Pengertian Pondasi Bored Pile

metode wash boring (bor basah) dan dry boring (bor kering) Gambar borpile alat mini crane Pondasi bore pile merupakan jenis pondasi ...